Sapardi salah, yang benar:
Sebermula adalah Matematika
Orang-orang
yang suka mengafirkan orang lain mungkin akan dengan tekun mengenal Stephen
Hawking untuk kemudian membuatnya hina dina dengan segala kecacatannya. Dari Stephen:
tak ada apapun yang melampaui realitas, dan Tuhan hanya proyeksi orang yang
dikebiri. Sedang kecacatannya oleh para pemberi cap kafir merupakan terang
benderangnya murka Tuhan.
Padahal
tesisnya mengenai waktu punya faedah lebih banyak ketimbang kenyinyiran mengafirkan
orang lain. (Dan sekali lagi Sapardi salah: Yang fana adalah waktu, kita abadi.
Ahhh, Sapardi hanya tak bisa mencintai fisika dengan sederhana). Tapi santai
saja, soal Stephen dan siapa yang paling berhak mengafirkan orang lain tak akan
dibahas disini.
Begini
begini, saya yakin demi apel yang menimpa Newton kalau tiap orang pasti punya kerabat,
atau sekadar orang yang baru dikenal yang sok tau. Misalnya saya pernah kenal
seorang mahasiswa yang baru baca pamflet diskusi golongan radikal di kampus
terus ngajak demo menuntut tumbangnya kapitalisme, dan solusinya cuma Halimah!
Atau yang tipe-tipe begitu lah. Jujur yang begini-begini buat saya eneg
“Kamu
sebagai mahasiswa harus memikirkan bangsa, negara. Bangsa kita ini sedang
sekarat, dimana-mana ada mafia bahkan hingga di kampus. Ada korek mas”
“Hadeuh,
bayar kuliah saja saya harus melalui leasing, yang begitu begitu nanti dulu deh
ya,”
“Wah,
ndak bisa begitu kita kuliah di PTN maka
kita juga harus bertannggung jawab dengan masyarakat bla bla bla bla bla.?”
“haaah?”
(Sialan nih orang baru gua pinjemin korek udah nyeramahin gua)
“sebentar
lagi biaya kuliah juga akan naik dan itu akibat dari kapitalisme bla bla bla
bla” (sambil minta rokok)
“ya
kalau naiknya untuk peningkatan fasilitas ya tidak apa-apa toh?” (bajingan, minjem
korek cuma siasat untuk mendapatkan rokok)
“Loooooh
tidak bisa begitu, bayaran kuliah naik itu karena kapitalisme bla bla bla bla
bla. Ini lebih asik kalau kita sambil ngopi, mas,”
“.........”
(@$#$%@&)
“Intinya
kamu mas tidak boleh lihat sesuatu di dalam saja. kamu harus keluar dari tempat
tinggalmu, kamu harus think out of the box,”
Dalam
derajat tertentu saya yakin tiap orang pasti pernah paling tidak bertemu dengan
model makhluk begituan. Atau coba hitung ada berapa temanmu yang ketika Bob
Sadino beberapa hari lalu wafat unggah status tribute to Om Sadino pengusaha berani berpikir di luar mainstream,
bahkan berani pakai celana dalam saja, eh celana pendek (kalo gak pakai celana
dalam ya itunya kegesrek gesrek) saat bertemu presiden. Coba tanya apa usaha
yang buat Bob Sadino punya banyak stok celana pendek. Kalau orang itu tau,
sukur. Kalau gak tau gampar aja
Atau
kalau anda memang benar-benar tidak pernah menemui orang seperti itu, sebelum
pergi ke ahli jiwa coba googling jadwal acara Mario Teguh di stasiun si brewok.
Konon selain banyak menghasilkan kata-kata dari kerang, Mario sering menganjurkan
kepada anak muda untuk menjadi entrepreneur.
Membuat usaha yang baru, harus ada inovasi yang baru dari yang sebelum-belumnya
pernah ada.
Sahabat
Super, anda tahu apa yang diperlukan untuk memulai usaha? Satu-satunya yang
diperlukan adalah keberanian, keberanian untuk memulai, keberanian untuk
menembus batas-batas yang ada saat ini, bahkan keberanian untuk memulai usaha
yang banyak ditakutkan orang. Think out of the box
“Matamu!
Kemarin teman saya bikin usaha jasa potong kuku, bahkan sampai buat layanan
online, diskon potong lima kuku gratis dua kuku, sampai recycle kuku potongan
dijadikan souvenir gak laku-laku!”
Buat
saya Think out of The Box ini cuma mitos
Pernah
diberi teka-teki 9 titik kemudian diperintahkan untuk membuat maksimal empat
garis yang merangkai semua titik tersebut. Konon, ini merupakan ihwal pertama
yang menganjurkan kita untuk Think out of the Box. Karena setelahnya kita akan
menemukan jawaban yang jangkauannya jauh berada di 9 titik tersebut. Kalau
kurang jelas silakan lihat gambar dibawah.
Teka-teki
ini sendiri konon dibuat oleh seorang matematikawan Henry Dudeney dalam compilation
The Puzzle-Mine: Puzzles Collected
(1951). Dan kini sering ditemui dalam psikotest rekrutmen perusahaan. Malahan teka-teki
ini dijadikan semacam paradigma dalam bisnis, melalui teka-teki ini dianjurkan agar
bagaimana aplikasi sebuah bisnis tak melulu itu-itu saja.
Nah,
bagaimana kalau ternyata teka-teki ini sebenarnya salah! Dan oleh karenanya tak
pernah ada Think Out of The Box. Sebab watak asli dari kegiatan bisnis adalah menciptakan
pasar, dan tak pernah ada yang baru dari hal ini.
Begini di dalam teorema matematika yang paling kuno sekalipun kita akan menemukan definisi garis adalah: pertemuan antara dua (2) titik. Jawaban yang katanya Think out of the box ini justru menghasil tujuh (7) garis, ditambah dengan empat (4) garis tidak bertanggung jawab karena tidak ada titiknya.
Begini di dalam teorema matematika yang paling kuno sekalipun kita akan menemukan definisi garis adalah: pertemuan antara dua (2) titik. Jawaban yang katanya Think out of the box ini justru menghasil tujuh (7) garis, ditambah dengan empat (4) garis tidak bertanggung jawab karena tidak ada titiknya.
Sedangkan
empat (4) garis tidak bertanggung jawab ini diimani sebagai kunci menjawab
problem ini. Sehingga tidak mungkin membuat empat (4) garis dalam sembilan (9)
titik, sekalipun kita harus pindah
negara.
Enggak
terima? Oke, kita andaikan bahwa sembilan (9) titik hanya pengalih untuk meraih
hasil yang dituju dengan bentuk empat garis tersebut. Merujuk definisi garis di
atas maka kita hanya akan menemukan minimum empat (4) titik. Kalau hanya empat
titik penyelesaiannya tak perlu serumit itu, gak perlu berpikir di luar segala
karena di luar banyak angin.
Bikin
aja kotak, dan jawaban ini mampu dipertanggungjawabkan, hanya kita harus
sedikit mengakalinya dengan menghapus beberapa titik. Tapi ini juga kemudian menganulir
pertanyaan di awal karena pada dasarnya hanya ada empat (4) titik.
“Loh
teka-teki ini cuma perangsang bagaimana seseorang bisa menyelesaikan masalah tanpa
terpaku dengan masalah tersebut,”
“Hajinguk,
guru matematikamu pasti lulusan eks IKIP ya? Banyak motivasi gak ada ilmunya,”
Oke
percobaan ketiga kita andaikan pertanyaan tersebut adalah benar. Yang
diperlukan hanya bagaimana mencari solusinya. yang begini justru lebih mudah. Apabila
juntrungannya seperti itu, tiga garis, bahkan satu garis bisa menyelesaikan
persoalan.
Selain
definisi di atas, garis punya dua sifat yaitu: (a) garis memiliki panjang yang
tak hingga; (b) garis tidak memiliki tinggi dan lebar. Dari sifat pertama (a) persoalan
ini dapat dijawab dengan hanya tiga garis. Caranya, kamu bikin titik (lingkaran-bidang
datar) dengan luas bidang agak besar.
Kemudian
hubungkan tiga (3) titik vertikal dengan garis vertikal juga. Ambil sisi
terjauh di titik terbawah untuk awalan, dan sambungkan dengan sisi terjauh yang
berlawanan di titik teratas. Lakukan hal serupa pada tiga (3) titik vertikal lainnya
dengan arah yang berlawanan. Tarik garis tersebut hingga satu purnama berganti ,
niscaya ketiga garis tersebut akan berakhir bahagia.
Sementara
untuk sifatnya yang kedua (b) dimana garis tidak memiliki tinggi, dan lebar,
solusinya bisa ditemukan hanya dengan satu garis. Pertama anda harus pergi ke
toko material terdekat, beli kuas cat untuk ngecat tembok. Pulang ke rumah,
buat di kertas sembilan (9) titik yang kecil dan saling berdempetan
(seberapapun jaraknya asal tidak melebihi jangkauan kuas) namun tetap
menyisakan jarak antar titik, agar entitias sembilan (9) titik tadi masih utuh.
Kemudian
bawa kertas berisi titik tersebut beserta kuasnya ke masjid yang sedang
direnovasi. Minta cat sedikit. celupkan kuas anda. Sapukan kuas berlumur cat
tersebut kepada kertas. Dan, tadaaaaaa, sembilan (9) titik lenyap seketika
dengan satu sapuan.
“Jawaban
terakhir ini sebenarnya juga makin meyakinkan bahwa pertanyaan tersebut salah.
Sebab, dari sepuan kuas tersebut kita justru menghilangkan entitas titik-titik secara
total. Dan oleh karenanya tidak pernah ada titik. Tidak pernah ada pertanyaan
tersebut.”
“Itu
kan kalau dilihat dari matematika, ini kan hanya soal keberanian Think out of
The Box saja,”
“Bagaimana
bisa Think out of The Box kalau kardusnya saja tidak ada, ya tidak ada karena
pasti sudah dipulung orang,”
“Matematika
kan tidak bisa menyelesaikan semua persoalan, jadi jangan semua
dihubung-hubungkan dengannya,”
“Huwassssu,
anda ini tinggal di Bumi, bagian Galaksi Bima Sakti yang kehadirannya dijelaskan
oleh hukum fisika dengan mengoperasikan teorema-teorema matematika. Kalau tidak
suka silakan pindah galaksi!.”
huaaa kok ga ad yg komen, biasanya sarjana internet pada komen, terutama haters wkwk, maaf ini kan pendapat pribadi admin kan? ,dan tujuan admin nulis ini spya di baca ya kan?, nah setelah baca ini saya juga boleh dong ngambil kesimpulan dan mengkritik + mengingatkan , dari pengetahuan saya yang sangat super sedikit ini, saya mnganalisa admin kok kayanya arogan yah? menjelek2kan orng lain , menganggap diri sendiri benar dan orang lain salah, ga mencerminkan sama sekali seorang yg terpelajar. admin juga hanya lihat bisnis dari luarnya aja dan ngambil kesimpulan yg dangkal , bisnis is bisnis ,ya mmng gitu , ibarat air laut, ya pasti gitu2 aja, tpi coba deh admin lihat ke dalam laut , pelajari , laut itu sebenernya sangat luas , dari mulai ikan karang dll smua hidup di laut. air mau sampe kapanpun ttp air, tpi di dlm air kita punya banyak hal ,bukan itu2 aja. mungkin ibaratnya kaya gitu. think out of the box mmng ga ada ,yg ada itu inovasi , terobosan2 baru, bukan hal2 yg itu aja, box sendiri itu mnrut saya adalah hal yg biasa , dan keluar dari dalam kotak itu artinya keluar dari pola2 fikir biasa, contohnya Virtual Reality, itu inovasi, apa zaman dulu VR itu biasa? , komputer motor mobil, itu hal2 yg ga ada dan ga biasa di zaman dulu, mnrut saya itulah think out of the box , seperti kata2 kebanyakan orng ,yaitu berfikir berbeda, karna hal yang sama ga akn buat kita sukses, soal jasa gunting kuku ? realy? saya scra pirbadi aja ga mrasa itu hal yg keluar dri kotak, itu seperti orng yg udh males mikir dan ga kreatif sama skali, dan kalo boleh saya menjudge admin, admin disini seperti terlalu termakan teori dan tulisan ini di tunjukkan seperti untuk menghina orng2 yang ga se pendapat dngan admin. btw lanjutkan berkarya, tulisan ini pun kalo admin fkir baik2 itu adlh thnik out of the box, admin berfikir berbeda ;) , lanjutin kreativitasnya
BalasHapusga ada yang salah, lu ga salah, org kasi kasi pertanyaan kaya gitu juga ga salah . kenapa ? think out of the box itu subjek, bukan objek. bisa di improve tergantung perspektif masing2. karena berpikir out of the box itu syarat mencetus ide, sesuatu yang belum pernah dia/orang buat. tidak berpikir pada umum, subjek itu ga bisa dirumuskan , krna rumus sebenernya, belajar dengan MELIHAT, MENDENGAR, MERASAKAN.
BalasHapus